Bagi seorang blogger, posting yang telah dibuat diharapkan dapat terindex oleh google dengan cepat. Karena kalau terindex sangat lama maka
potensial posting baru terbaca oleh pengunjung dari google akan
terlambat. Apalagi kalau blog anda berupa blog berita yang mestinya
selalu update, coba kalau anda menulis berita hari ini tapi artikel yang
terindex baru satu bulan kemudian berarti berita yang anda tulis sudah
basi.
Google loves wordpress, inilah kenyataan yang
terjadi ternyata dengan menggunakan wordpress di hosting sendiri posting
yang saya tulis dapat terindex dengan lebih cepat. Saya sendiri belum
pernah menghitung butuh berapa menit atau berapa jam , tapi bagi saya
posting baru yang terindex satu hari berikutnya sudah termasuk lama. Di
salah satu blog saya yang lain, saya pernah menulis artikel baru
langsung saya publish. Baru saya tinggal ke kamar mandi sekitar 30
menit sudah terindex oleh google.
Kalau menggunakan mesin selain wordpress seperti script php lainnya
atau blog blogger ternyata relatif lebih lama. Tetapi untuk dapat
terindex dengan sangat cepat sekali anda perlu melakukan beberapa hal
sehingga kinerja google dalam mengindex wordpress dapat maksimal. berikut beberapa hal yang mesti anda lakukan :
Setting plugin xml sitemaps membantu mempercepat index google
Google XML sitemaps merupakan plugin yang membantu
anda membuat sitemaps XML secara otomatis. Sitemaps XML sangat membantu
mesin pencari seperti google mengindex website karena file XML mudah dibaca mesin pencari seperti google. Bahkan layanan attracta.com bekerja dengan cara mengirimkan file XML website ke mesin pencari untuk membantu index website.
Agar sitemap XML yang dibuat terindex dengan cepat maka setting sitemaps harus dipilih always. Kalau anda perhatikan menu pada plugin Google XML sitemap
terdapat pilihan hourly, daily, weekly, monthly, yearly dan always.
Pilihlah menjadi always pada halaman yang anda inginkan. Kalau saya
pilih always semua.
Membuat robots.txt membuat posting baru terindex google dengan cepat
Google bila mengindex suatu website akan merambah semua file
dan folder website tertentu termasuk file atau halaman yang tidak
penting sehingga kinerjanya lebih lama. Fungsi dari robots.txt adalah
memerintahkan spiderrobot google untuk tidak merambah file-file tertentu
yang tidak penting.
Untuk membuat robots.txt anda bisa mencontoh isi file robots.txt blog ini.
cara google mengatasi blog AGC
Loading blog yang cepat membuat index google juga cepat
Saat ini kecepatan loading blog menjadi salah satu poin yang
diperhatikan google dalam SEO, semakin cepat loading blog anda semakin
tinggi skor SEO anda, semakin tinggi skor SEO semakin sering pula blog
anda di index oleh mesin perambah google.
Untuk mempercepat load blog, dapat lakukan hal berikut :
- Delete plugin yang tidak dipakai
- Install plugin cache seperti WP Super Cache, Db Cache Reloade
- Lakukan optimize database wordpress anda melalui MyphpAdmin atau juga bisa menggunakan plugin database optimize
- Install plugin minify HTML
- Aktifkan Compress blog menggunakan plugin di atas. Pada beberapa hostin juga telah melakukan compressi otomatis sepeti hawkhost sehingga kalau menu kompres pada plugin WP Super cache malah akan merusak tampilan blog. (gak bisa dibuka)
hosting terbaik wordpress
Update terus maka google akan mengindex posting baru dengan cepat
Ini poin yang juga penting, semakin sering blog anda diupdate semakin sering pula mesin google akan mengindex dengan cepat. sebaiknya untuk blog yang baru usahakan selalu update posting minimal 3 hari sekali.
UPDATE
Optimasi Ping untuk index cepat google pada blog baru
Walaupun
dengan melakukan 4 hal tadi, blog yang sudah terindex akan semakin cepat
bila punya posting baru. Tapi hasilnya akan lebih maksimal jika anda
juga melakukan optimasi ping yang juga berguna untuk blog baru yang bahkan sama sekali belum terindex google. silahkan baca di optimasi ping wordpress
Selengkapnya
Sekitar 25 persen dari 239 Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung di Kota Sukabumi, Jawa Barat, berasal dari kaum pelajar yang disebabkan oleh keinginan hidup mewah. (Antaranews-Jakarta,2 Desember 2009)
Sebanyak 20 siswi sebuah SMP negeri di Tambora, Jakarta Barat,kerap
mangkal menunggu pria hidung belang di lokasi prostitusi liar. Para
siswi ini nekat terjun ke dunia malam agar memiliki uang dan handphone
model terakhir. (Kompas-Sukabumi, 27 Desember 2008.)
Dua berita di atas terjadi pada tempat dan tahun berbeda. Satu di
ibukota pada 2008, sedangkan satu lagi terjadi 2009 di sebuah kota yang
terletak 115 km sebelah selatan Jakarta. Kedua berita tersebut berbicara
tentang prostitusi kalangan pelajar. Dan kedua motif prostitusi pelajar
tersebut sama yakni munculnya paradigma
“gaya hidup mewah/konsumerisme mewah dan seks bebas“.
Paradigma ‘gaya hidup mewah/konsumerimse” ini begitu
cepat merasuki generasi muda terutama kaum pelajar yang berada di
perkotaan, dan tidak tertutup kemungkinan di daerah jauh dari perkotaan
mengingat begitu cepatnya ’sosialisasi’ paradigma ini melalui teknologi
multimedia (TV, majalah, internet). Meskipun Sukabumi berjarak 115 km
dari Jakarta, toh sudah ditemukan pelajar yang bertindak menyimpang.
Bagaimana tidak, tidak hanya seks bebas (Free Sex) yang
menjadi hal biasa bagi sebagian kalangan remaja di perkotaan, namun
transaksi prostitusi sudah terang-terangan terjadi pada anak-anak
dibawah umur (17 tahun).
Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan
Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh
pengakuan remaja bahwa :
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
(Nusantaraku, Desember 2008.)
Pelacur*) Kalangan Pelajar, Melacur Karena Gaya Hidup Mewah
Kata PSK atau pekerja seks komersial selama ini dialamatkan bagi
mereka yang melacurkan diri karena faktor ekonomi atau sebagai profesi.
Karena kondisi ekonomi yang tertekan, maka banyak wanita yang melacurkan
diri untuk menghidupi keluarga atau ‘terpaksa’ karena tidak ada
lapangan pekerjaan. Namun dari sekian banyak tipe PSK ini, tidak sedikit
dari mereka yang telah terjebak oleh mafia perdagangan manusia atau
mengalami frustasi luar biasa. Mereka ini menjadi korban ekonomi dan
kejahatan perdagangan manusia.
Bila PSK selama ini diasosiasikan sebagai pekerja demi memenuhi
kebutuhan hidup mendasar, namun beberapa tahun terakhir, menjadi PSK
tidak semata-mata lagi karena faktor ekonomi. Moti para siswi sekolah
yang menjajahkan diri dengan harga beragam dari Rp 150.000 hingga
beberapa juta mulai bergeser. Menurut Korlap Gerakan Narkoba dan AIDS
(GPNA) Kota Sukabumi, Den Huri, menyebutkan bahwa terjadi pergeseran
motif, dari faktor ekonomi menjadi gaya hidup mewah.
“Dulu, penyebab para pelajar menjadi WPS lantaran faktor ekonomi. Namun, saat ini mulai bergeser menjadi gaya hidup mewah”
Den Huri, Korlap GNPA Sukabumi (Antaranews)
Menurut Den Huri, para pelajar yang kurang mampu tergiur dengan
temannya yang memiliki barang mewah, seperti handphone dan lainnya,
sehingga mereka berkeinginan untuk menjadi PSK. Aktivitas PSK para
pelajar dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan menggunakan fasilitas
ponsel. Mereka tidak menjajakan dirinya secara terbuka seperti PSK
lainnya.
Berdasarkan data yang ada, jumlah PSK di Kota Sukabumi mencapai 776,
yang terdiri dari PSK langsung sebanyak 239 orang dan PSK tidak langsung
(sampingan) sebanyak 537 orang. Dari 239 orang PSK langsung tersebut,
25% atau 60 orang PSK tersebut berasal berasal dari kaum pelajar. Para
pelajar ini melacurkan diri lebih disebabkan oleh keinginan hidup mewah.
Melacur Keperawanan, Siswi SMP Tambora dihargai Rp 2 Juta
Pernyataan dan data yang disampaikan Den Huri tersebut tidaklah jauh
dari realitas yang dialami oleh pelajar SMP pada akhir tahun 2008 silam.
Sebanyak 20 siswi SMP Tambora (umumnya kelas 3 SMP) yang sering mangkal
daerah Kalijodo dapat dijaring setelah salah satu siswi tertangkap
basah oleh satpol PP DKI Jakarta bersama pihak-pihak terkait
(SuryaOnline). Setelah melalui penelusuran panjang, para pelajar ini
akhirnya mengakui bahwa mereka masuk ke dunia prostitusi karena “tidak
tahan melihat” gaya hidup mewah dari rekan-rekannya dari orang kaya.
Para siswi ini nekat terjun ke dunia malam hanya karena ingin memiliki
uang, barang-barang mewah termasuk handphone model terakhir.
Hasrat yang tinggi untuk memiliki barang mewah tersebut disambut oleh
para mucikari sebagai ‘gayung bersambut’, menjadikan ini peluang emas
meraup keuntungan. Transaksi seks ABG ini dikoordinasi beberapa mucikari
yang biasa beroperasi di Lokasari, Jakarta Barat. Melalui mucikari
inilah para siswi yang masih di bawah umur itu dipertemukan dengan
pria-pria hidung belang. Dari pengakuan beberapa siswi tersebut
diketahui bahwa petualangan mereka diawali dengan menjual keperawanan
kepada pria hidung belang Rp 2 juta (SuryaOnline). Setelah keperawan
mereka terjual seharga Rp 2 juta, lalu para siswi 15-an tahun ini
meneruskannya menjadi penjaja seks dengan tarif setiap kencan Rp
300.000.
“Sekarang gue lagi jomblo. Sudah dua tahun putus. Sakit juga! Habis
pacaran empat tahun, dan sudah kayak suami-istri. Dulu, tiap kali
ketemu, gejolak seks muncul begitu saja. Terus ML (making love) deh.
Biasanya kita lakuin kegiatan itu di hotel. Kadang di rumah juga, kalau
orang rumah lagi pergi semua. Kalau rumah nggak lagi sepi ya paling cuma
berani ciuman dan raba sana-sini. Buat gue, semua itu biasa. Gue
nglakuinnya karena merasa yakin doi bakal jadi suami gue. Gue nggak
takut dosa. Kan kita sama-sama mau..“
–Pengakuan Neila (nama samara), pelajar kelas sebuah SMA di Jakarta Timur sehabis UAN– (Nusantaraku)
Selengkapnya
Alternate picking is a guitar playing technique that employs strictly alternating downward and upward picking strokes in a continuous run, and is the most common method of plectrum playing. If this technique is performed on a single note at a high speed, then it may also be referred to as tremolo picking.
'Good' alternate picking involves a continuous down-up or up-down motion of the picking hand, even when not picking a note (except when the gap lasts longer than one full up-down motion). In this manner, an up-beat (such as an even-numbered eighth note or, at faster tempos, sixteenth note) will always be played with an upward picking stroke, while the down-beats are always played with downward picking strokes. This allows for fluid incorporation of legato-based notes such as hammer-ons and/or pull-offs in the middle of picked phrases.
The technique has many advantages and some disadvantages, largely depending on the licks the guitarist is attempting to play. For example, during fast passages, alternate picking is necessary in keeping the picking arm from tiring out. At very high tempos, alternate picking is virtually required, since techniques like downpicking are made highly infeasible.
Most scalar runs are most easily played using alternate picking. Similarly, the complex, syncopated rhythm guitar patterns found in death metal require a good alternate picking technique to play fast and accurately.
On the other hand, large arpeggios (especially those spanning more than one octave) are very difficult to play using pure alternate picking and almost impossible to play at great speeds, which is why many guitarists choose to employ sweep picking to play these arpeggios (eg. K. K. Downing, Frank Gambale & Mario Parga). Similarly, some kinds of licks are easier when played using such specialized techniques as legato, economy picking (a hybrid of alternate and sweep picking) or tapping.
Despite some of the well-known disadvantages of the technique, some guitarists (such as Al Di Meola, Steve Morse) emphasize the near-exclusive use of alternate picking, even in situations where another technique would be easier, claiming that pure alternate picking leads to a more consistent sound and allows for greater control of tone.
Alternate picking can be heard in almost all styles of picked guitar music, from jazz, bluegrass, to heavy metal. Victor Wooten uses his thumb for alternate picking, as displayed on his DVD "Super Bass Solo Technique".
Selengkapnya